Kamis, 12 Juni 2025 – 08:00 WIB
Jakarta – Kota Mekkah atau Makkah Al-Mukarramah bukan hanya sekadar destinasi spiritual bagi umat Islam di seluruh dunia. Kota suci ini menyimpan sejarah panjang, keunikan geografis, serta fakta-fakta menarik yang membuatnya istimewa dibandingkan kota-kota lain di muka bumi.
Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari berbagai negara datang ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji dan umrah. Namun di balik kekhusyukannya sebagai tempat ibadah, ternyata ada banyak sisi menarik dari Mekkah yang tak banyak diketahui. Inilah lima fakta unik tentang kota yang memiliki makna penting ini!
Kota Tertua yang Masih Dihuni di Dunia
Tahukah kamu bahwa Mekkah merupakan salah satu kota tertua di dunia yang masih dihuni hingga kini? Sejarah mencatat bahwa Mekkah telah eksis selama ribuan tahun. Kota ini dikenal sebagai tempat tinggal Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, serta menjadi pusat peradaban penting di Jazirah Arab jauh sebelum kedatangan Islam. Al-Qur’an sendiri menyebut Mekkah sebagai “Ummul Qura” atau induk dari semua kota, menandakan pentingnya kota ini dalam konteks sejarah dan spiritual.
Fakta menariknya, arkeolog dan sejarawan percaya bahwa Mekkah sudah dihuni sejak lebih dari 2.000 tahun sebelum Masehi. Ini mengungkapkan betapa pentingnya peran Mekkah dalam sejarah umat manusia, tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan.
Kota yang Tidak Pernah Sepi Sepanjang Tahun
Berbeda dengan kota-kota wisata lainnya yang punya musim ramai dan musim sepi, Mekkah selalu dipenuhi jamaah sepanjang tahun. Baik dalam musim haji maupun di luar musim haji, jutaan umat Islam berdatangan untuk menunaikan ibadah umrah dan shalat di Masjidil Haram. Masjidil Haram, tempat berdirinya Ka’bah, merupakan masjid terbesar di dunia yang terus diperluas untuk menampung jemaah dalam jumlah luar biasa.
Dari data yang ada, diperkirakan lebih dari 20 juta orang mengunjungi Mekkah setiap tahunnya untuk ibadah haji dan umrah. Jumlah ini menunjukkan betapa menariknya Mekkah bagi umat Muslim di seluruh dunia, menciptakan suasana yang penuh keberkahan dan spiritualitas.
Tidak Semua Orang Bisa Masuk ke Kota Mekkah
Mekkah memiliki aturan ketat terkait siapa saja yang boleh memasukinya. Hanya umat Islam yang diperbolehkan masuk ke dalam batas wilayah kota Mekkah. Hal ini berdasarkan ayat Al-Qur’an dalam Surah At-Taubah ayat 28 yang menegaskan bahwa orang musyrik (non-Muslim) tidak boleh mendekati Masjidil Haram. Pemerintah Arab Saudi pun menerapkan penjagaan khusus di beberapa titik gerbang menuju Mekkah untuk memastikan aturan ini ditegakkan.
Kita juga dapat menemukan rambu-rambu jalan khusus di sekitar perbatasan Mekkah yang mengarahkan non-Muslim untuk mengambil jalur alternatif agar tidak memasuki kota suci ini. Ini menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para jamaah yang menjalankan ibadah di kota ini.
Memiliki Titik Terdekat dengan Langit: Ka’bah di Titik Gravitasi Bumi
Ka’bah diyakini sebagai titik pusat gravitasi bumi menurut beberapa penelitian ilmiah dan pandangan spiritual. Ka’bah berdiri tegak di tengah-tengah Masjidil Haram dan menjadi kiblat seluruh umat Islam di dunia saat melaksanakan shalat. Beberapa peneliti Muslim meyakini bahwa Mekkah adalah titik dengan medan magnet alami yang stabil, serta menjadi pusat energi positif bumi.
Walaupun masih ada perdebatan di kalangan ilmuwan tentang klaim ini, banyak umat Islam percaya bahwa Ka’bah terletak di tempat paling istimewa di muka bumi. Ritual mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali berlawanan arah jarum jam dalam haji dan umrah juga menjadi simbol harmoni dan keteraturan semesta. Hal ini menambah nuansa spiritual yang kuat bagi para jamaah saat melaksanakan ibadah.
Mekkah Tidak Memiliki Bandara Komersial
Meskipun menjadi kota paling ramai dikunjungi di dunia dalam konteks spiritual, Mekkah tidak memiliki bandara komersial. Bandara terdekat adalah Bandara Internasional yang berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan darat ke Mekkah. Para jamaah dari seluruh dunia akan mendarat di Jeddah dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Mekkah dengan bus, mobil, atau kereta cepat Haramain.
Jalur kereta cepat Haramain memungkinkan jamaah menempuh perjalanan dari Jeddah ke Mekkah hanya dalam waktu sekitar 45 menit! Ini merupakan solusi efisien bagi jutaan orang yang datang untuk beribadah, memastikan mereka dapat dengan mudah dan cepat mencapai tujuan suci mereka.