Kamis, 31 Juli 2025 – 11:00 WIB
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan keyakinannya bahwa lifting minyak nasional akan meningkat signifikan, menargetkan mencapai 900.000 barel per hari di tahun 2029. Hal ini mencerminkan ambisi pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak dalam negeri.
Namun, perjalanan menuju target tersebut tidaklah mudah. Terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam upaya menggandakan angka lifting minyak nasional. Apakah tantangan-tantangan ini dapat diatasi? Mari kita ulik lebih dalam.
Tantangan dalam Meningkatkan Lifting Minyak Nasional
Salah satu tantangan utama adalah banyaknya sumur tua yang produksinya telah berkurang secara alami. Sumur-sumur ini sering kali tidak mampu berkontribusi secara maksimal terhadap total produksi. Ditambah lagi, banyaknya sumur yang masih belum dimanfaatkan secara optimal, atau yang dikenal sebagai idle well, menjadi penghambat dalam usaha peningkatan produksi.
Menurut data, banyak sumur yang ada di Indonesia mengalami penurunan produksi yang signifikan. Hal ini menuntut adanya inovasi dan strategi baru agar potensi yang ada dapat dimaksimalkan. Bahlil menambahkan, tantangan terakhir yang dihadapi adalah risiko yang tinggi dalam sektor investasi migas. Setiap keputusan investasi harus ditimbang dengan cermat untuk meminimalisir kerugian.
Strategi Menghadapi Risiko dalam Sektor Migas
Dalam industri migas, strategi yang tepat sangat penting untuk mencapai peningkatan produksi. Sebagai contoh, pemerintah telah melakukan perbaikan dalam proses perizinan untuk mempercepat investasi di sektor ini. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor dan mempercepat realisasi proyek-proyek pengembangan.
Secara lebih luas, kerja sama antar negara dalam pengelolaan blok migas juga dapat menjadi solusi. Terdapat potensi untuk bekerja sama dengan negara tetangga dalam pengembangan sumur-sumur yang belum dioptimalkan. Dengan adanya kolaborasi internasional, berbagai risiko, baik finansial maupun teknologi, dapat diminimalisir.
Meski capaian lifting minyak per Juli 2025 menunjukkan angka 608.000 barel per hari, Bahlil tetap mengingatkan bahwa ini belum menunjukkan hasil yang akumulatif. Penting bagi pemerintah untuk terus memantau perkembangan dan mengambil tindakan yang tepat agar target nasional dapat tercapai. Dengan kerja keras dan kolaborasi yang solid, pencapaian target lifting minyak bukanlah hal yang mustahil.