Kasus pembunuhan seorang wanita lanjut usia di Kota Binjai, Sumatera Utara, telah mengundang perhatian banyak orang. Kejadian tragis ini melibatkan seorang pelaku yang seharusnya menjaga dan membantu korban, tetapi justru melakukan tindakan yang tidak termaafkan.
Peristiwa ini bermula pada pagi hari 10 Juli 2025, di mana Darmawati, seorang lansia berusia 71 tahun, ditemukan tewas di rumahnya. Pelaku, Chasrul Afandi, 43 tahun, yang selama ini dikenal sebagai orang yang sering membantunya, mengarang cerita seolah-olah korban terjatuh di kamar mandi. Namun, saat penyelidikan dilakukan, fakta yang sebenarnya terungkap.
Misteri yang Terungkap Setelah Penyelidikan
Awalnya, keberadaan korban tidak dicurigai oleh keluarga dan tetangga. Chasrul berusaha menutupi perbuatannya dengan mengatakan bahwa Darmawati terjatuh. Melalui pemeriksaan awal yang dilakukan petugas medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, sehingga keluarga pun menguburkan korban tanpa menaruh curiga.
Namun, segalanya mulai berubah ketika keluarga korban kehilangan akses ke ATM milik Darmawati. Setelah cek ke bank, keluarga mendapati sejumlah penarikan uang yang terjadi setelah kematian korban. Hal ini memicu kecurigaan yang mendalam, sehingga keluarga langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian Binjai pada 20 Juli 2025.
Strategi Penyelidikan dan Penangkapan Pelaku
Dalam proses penyelidikan yang mendalam, pihak kepolisian mulai mengumpulkan informasi tentang kebiasaan Chasrul, yang dikenal sering membantu korban dalam mengambil uang dari ATM. Dengan bukti-bukti yang ada, polisi berhasil menangkap Chasrul pada 25 Juli 2025. Saat diinterogasi, Chasrul tidak dapat mengelak dari bukti-bukti yang mengarah kepadanya.
Selain menjalani proses hukum yang berat, pelaku juga terpaksa menghadapi hasil ekshumasi yang dilakukan polisi. Di mana ditemukan tanda-tanda kekerasan yang signifikan, terutama di bagian leher korban. Penyelidikan menunjukkan bahwa Chasrul membunuh Darmawati dengan cara brutal, memitingnya dan kemudian memasukkan kepala korban ke dalam ember berisi air hingga tewas.
Setelah melakukan tindakan kejam tersebut, Chasrul berpura-pura tidak tahu dan kembali ke rumah korban, berlagak seolah-olah tidak ada yang terjadi. Ia bahkan mengangkat tubuh Darmawati untuk memberi kesan bahwa korban memang terjatuh. Hal ini menunjukkan betapa terampilnya pelaku dalam menyusun penipuan demi menutupi kejahatannya.
Menanggapi tragedi ini, masyarakat sekitar merasa sangat terkejut. Chasrul dianggap sebagai bagian dari keluarga oleh korban, dan kejadian ini menyoroti betapa besar risiko yang dihadapi oleh lansia yang tinggal sendirian. Kasus ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap orang-orang yang membantu atau menjaga individu rentan di masyarakat.