Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan yang stabil pada sesi pertama perdagangan. Pada Rabu, 6 Agustus 2025, IHSG tercatat tidak mengalami perubahan signifikan, tertekan sebesar 0,01 persen atau 0,52 poin, menghantarkan indeks ke level 7.514,66.
Data menunjukkan bahwa IHSG berfluktuasi dalam kisaran antara 7.549 hingga 7.534 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 7,61 triliun. Ini menandakan ketidakpastian di pasar yang sering kali dialami investor di tengah fluktuasi pasar global.
Pergerakan Sektor dalam IHSG
Sektor-sektor di bursa saham Indonesia memiliki pergerakan yang beragam, dengan beberapa sektor mencatatkan keuntungan. Sektor bahan baku memimpin dengan kenaikan 1,40 persen, diikuti oleh sektor energi yang juga menunjukkan penguatan sebesar 1,27 persen. Sektor industri tidak kalah, dengan kenaikan 0,84 persen.
Di sisi lain, terdapat beberapa sektor yang mengalami penurunan. Sektor non-siklikal mengalami penurunan paling tajam sebesar 0,81 persen. Sektor kesehatan merugi 0,77 persen, dan sektor keuangan turun sebesar 0,21 persen. Hal ini menggambarkan dinamika yang seimbang antara kelebihan dan kekurangan dalam pergerakan pasar.
Strategi Investasi dan Prediksi IHSG
Menurut analisis dari lembaga riset, perhatian khusus perlu diberikan kepada penguatan histogram pada indikator MACD, yang menunjukkan potensi penguatan di masa mendatang. Namun, terbentuknya death cross menjadi sinyal waspada, yang memperlihatkan adanya potensi tekanan lanjutan pada IHSG.
Investor sebaiknya mempertimbangkan level support psikologis di 7.500 sebagai patokan dalam pengambilan keputusan trading. Dengan tiga emiten saham dengan lompatan harga tertinggi, yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan kenaikan 4,08 persen, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) melonjak 3,48 persen, dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) meningkat 2,52 persen, investor dapat mencari peluang untuk memaksimalkan keuntungan.