Selasa, 19 Agustus 2025 – 08:05 WIB
Gowa, Sulawesi Selatan – Momen sederhana yang terjadi di perayaan HUT RI ke-80 di Kabupaten Gowa mendadak viral dan menyentuh hati banyak orang. Alih-alih kemegahan acara atau parade pejabat yang menjadi sorotan, video yang menunjukkan dua bocah kecil yang tengah memunguti sisa-sisa kue dari meja tamu undangan menjadi perhatian publik.
Dalam rekaman yang beredar pada Minggu (17/8/2025) di Lapangan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Somba Opu, para netizen menyaksikan bagaimana Syamsul (7) dan Muh Aidil (7) berjalan di bawah tenda perayaan. Mereka membawa kantong kresek hitam dan aktif mencari kotak-kotak kue yang ditinggalkan, bahkan memungut kue yang terjatuh ke karpet merah.
Dampak Sosial Dari Aksi Bocah Pungut Sisa Kue
Aksi dua bocah ini bukan hanya sekadar momen menggemaskan, tetapi juga mencerminkan realitas sosial yang memprihatinkan. Dalam video yang viral, terlihat betapa kontrasnya situasi antara para pejabat yang merayakan kemerdekaan dengan kehidupan nyata yang dialami oleh anak-anak tersebut. Di saat semua orang merayakan, dua bocah ini justru mencari sisa makanan, mengungkapkan sisi lain dari perayaan kemerdekaan.
Video tersebut menyebar dengan cepat di berbagai platform media sosial, mendapatkan lebih dari 13 juta tayangan dalam waktu singkat. Berbagai komentar mengalir, mulai dari rasa haru hingga kemarahan. Banyak yang menilai kejadian ini sebagai cerminan ketidakadilan di negara yang merayakan kebebasan dan kemakmuran.
Realitas Hidup yang Dialami Bocah-Bocah Itu
Syamsul dan keluarganya menjalani kehidupan yang jauh dari kata cukup. Mereka tinggal di rumah semi-permanen yang sederhana di Kecamatan Somba Opu. Ayahnya, Dorra Dg Ngempo (52), dan ibunya, Syarifah Dg Lebang (48), adalah pedagang sayur kelor di pasar-pasar tradisional. Pendapatan mereka sering kali pas-pasan, bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kakak Syamsul, Mila (18), mengungkapkan bahwa adiknya berjalan kaki ke lapangan untuk ikut merayakan. “Kue yang dia kumpulkan dibawa pulang untuk orang di rumah,” ujarnya dengan nada lirih. Mila sendiri terkejut saat mengetahui video adiknya telah viral di media sosial. “Saya kaget pas lihat videonya ada di Facebook dan Instagram. Ternyata ramai sekali,” tambahnya.
Kejadian ini mendorong warga net untuk menandai akun media sosial yang berkaitan dengan pemimpin daerah. Banyak yang berharap agar pihak berwenang dapat memberikan perhatian lebih terhadap kedua bocah tersebut. Dalam beberapa komentar, pengguna media sosial mempertanyakan tindakan yang bisa diambil untuk membantu mereka.
Respons yang cepat datang dari pihak kepolisian setempat. Kapolres Gowa, AKBP Muhammad Aldy Sulaiman, berjanji untuk mengundang kedua bocah tersebut ke ruang kerjanya sebagai bentuk perhatian dan pemenuhan hak mereka.
