Jakarta, 23 Juni 2025 – Bank DKI telah melaksanakan rebranding dengan logo dan nama baru menjadi Bank Jakarta. Ini merupakan bagian dari langkah persiapan menuju penawaran umum perdana (IPO).
Perubahan ini diumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, pada acara peresmian logo baru yang berlangsung di Taman Literasi Christina Marta Tiahahu, Jakarta. Langkah ini menunjukkan evolusi dalam identitas bank dan menegaskan komitmen terhadap modernisasi.
Transformasi Identitas Bank Jakarta
Rebranding Bank DKI menjadi Bank Jakarta bukan hanya sekadar penggantian logo. Ini mencerminkan ambisi besar dari pemprov untuk mengukuhkan identitas bank sebagai lembaga keuangan yang terdepan. Gubernur Pramono menjelaskan bahwa perubahan nama ini merupakan bagian dari respons terhadap Undang-Undang yang berlaku dan menunjukkan bahwa bank ini siap beroperasi pada level yang lebih tinggi.
Penggunaan nama Jakarta sebagai call name adalah langkah strategis. Nama ini sederhana, universal, dan dapat membangun citra bahwa Jakarta sebanding dengan kota-kota finansial lainnya di dunia. Selain itu, perubahan dalam identitas visualnya, yang tetap mempertahankan ikon Monas, menunjukkan jangan lepas dari akar budaya lokal yang mengakar.
Signifikansi Warna dan Lokasi Peluncuran
Dalam strategi pemasaran, pemilihan warna menjadi elemen penting. Warna merah jingga dipilih karena lebih mencerminkan identitas dan kultur lokal. Warna ini diharapkan membawa energi kreatif dan simbolisme optimisme yang melekat pada wajah baru Jakarta. Selanjutnya, warna hitam dipilih sebagai simbol kepercayaan dan fondasi bagi institusi.
Memilih Taman Literasi sebagai lokasi peluncuran juga membawa makna yang dalam. Taman ini tidak hanya berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, tetapi juga simbol pengetahuan dan kreatifitas masyarakat. Transformasi Bank Jakarta dibingkai dalam konteks membangun masa depan yang inklusif dan berdaya saing tinggi.
Agus H Widodo, Direktur Utama, menegaskan bahwa saat peluncuran identitas baru, pihaknya ingin menunjukkan bahwa perubahan yang dilakukan bukan hanya bersifat kosmetik. Perubahan tersebut merupakan langkah substantif yang berakar dalam misi sosial dan tanggung jawab publik kepada masyarakat Jakarta.