Selasa, 15 Juli 2025 – 20:00 WIB
Jakarta – Aksi pemalakan kembali bikin resah pengguna jalan Ibu Kota. Kali ini menimpa seorang sopir muda bernama M. Umar Batistuta (18), yang tengah mengemudikan mobil Daihatsu Luxio putih bernomor polisi B 2926 UFQ di kawasan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur.
Insiden mencekam yang terjadi pada Sabtu malam, 12 Juli 2025, sekitar pukul 23.00 WIB ini segera viral di media sosial. Salah satunya diposting akun Instagram yang merekam momen tersebut. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria tak dikenal mendekati mobil Batistuta di traffic light Pulomas, lalu menempel di jendela pengemudi sambil menyodorkan tangannya masuk ke dalam mobil.
Aksi Pemalakan di Jalan Raya
Kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya. Pemalakan di jalanan sering terjadi, terutama di kawasan yang ramai seperti Jakarta. Menurut data kepolisian, tindakan pemalakan meningkat selama beberapa bulan terakhir, menunjukkan adanya tren yang mengkhawatirkan. Pelaku biasanya memilih waktu malam hari untuk melakukan aksinya, memanfaatkan situasi saat pengemudi berhenti di lampu merah.
Pelaku kali ini seolah mencoba mengambil sesuatu atau memaksa meminta uang dari korban. Kapolsek Pulogadung, Komisaris Polisi Suroto, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa korban tengah berhenti di lampu merah saat insiden berlangsung. Menurutnya, tindakan tersebut berpotensi membahayakan jiwa para pengemudi yang terjebak dalam situasi seperti ini.
Strategi Menghadapi Situasi Berbahaya di Jalanan
Bagi pengemudi, penting untuk selalu waspada dan siaga terhadap situasi sekitar. Salah satu strategi utama adalah menjaga ketenangan saat menghadapi situasi darurat. Dalam kasus Batistuta, ia menunjukkan sikap yang sangat tenang dengan langsung meninggalkan lokasi dan tidak terpancing emosi. Ini adalah contoh yang baik untuk diikuti oleh pengemudi lainnya.
Selalu pastikan untuk menjaga jendela mobil tidak terlalu terbuka, terutama di malam hari atau di tempat yang rawan. Jika merasa terancam, segeralah melapor kepada pihak berwenang atau menggunakan fitur darurat yang ada di mobil Anda. Polisi sendiri telah mengingatkan warga agar segera melaporkan kejadian serupa dan memperhatikan lingkungan sekitar saat berkendara.
Dalam kasus pemalakan ini, setelah melaporkan ke polisi, Batistuta juga memilih untuk tidak menanggapi pelaku secara langsung. Ini menjadi pengingat bahwa terkadang, keputusan terbaik adalah menghindari konfrontasi yang bisa berujung pada situasi lebih membahayakan.
Polisi yang menerima laporan langsung turun ke lokasi untuk menyisir area sekitar dan mencari pelaku. Namun, dalam pencarian tersebut, mereka tidak menemukan sosok pelaku. Beberapa pengamen jalanan dan tukang lap kaca yang berada di sekitar lokasi juga dimintai keterangan. Namun, hasilnya tidak ada yang mengenali pria tersebut.