Kota Mekkah, sebagai pusat kebudayaan dan spiritualitas umat Islam, menyimpan banyak keajaiban bagi pengunjungnya. Salah satu tempat yang paling menarik untuk dijelajahi adalah makam Ma’la, sebuah kompleks pemakaman yang memiliki makna mendalam bagi sejarah Islam. Di sini, banyak tokoh penting yang mendalami ajaran dan perjalanan Nabi Muhammad SAW beristirahat dengan tenang.
Ma’la tidak hanya merupakan lokasi bersejarah, tetapi juga tempat bagi setiap peziarah untuk merenungkan tentang kehidupan dan kematian. Apa saja yang menjadikan Ma’la sebagai lokasi yang sangat didambakan oleh jemaah? Mari kita gali lebih dalam.
Sejarah Singkat Pemakaman Ma’la
Ma’la, yang dikenal juga dengan nama Jannat al-Mu’alla, terletak sekitar 2 kilometer dari Masjidil Haram. Pemakaman ini telah digunakan sejak zaman Jahiliyah, jauh sebelum kedatangan Islam. Seiring dengan datangnya ajaran Islam, tempat ini kemudian dipenuhi oleh para sahabat Nabi Muhammad serta keluarga dekatnya, yang menjadikannya sarat dengan nilai-nilai historis.
Sebelum dan sesudah pengutusan Nabi, Ma’la menjadi tempat peristirahatan bagi banyak tokoh Islam yang memberikan kontribusi besar dalam mempromosikan ajaran Islam. Lokasi ini belum kehilangan pesonanya, bahkan justru terus menarik banyak peziarah dari berbagai penjuru dunia, yang ingin mengenang dedikasi dan perjuangan para pemimpin spiritual di masa lalu.
Tokoh-Tokoh Bersejarah di Ma’la
Pemakaman Ma’la tidak hanya dianggap sakral, tetapi juga menjadi rumah bagi tokoh-tokoh besar yang berkontribusi terhadap penyebaran Islam. Di antara mereka adalah:
1. Sayyidah Khadijah binti Khuwailid
Istri pertama Nabi Muhammad SAW, dikenal sebagai “Ummul Mukminin,” memainkan peran penting dalam mendukung dakwah Nabi. Khadijah wafat di tahun kesepuluh kenabian dan dimakamkan di Ma’la.
2. Abdul Muthalib
Kakek Nabi Muhammad, yang memiliki pengaruh besar dalam mendidik Nabi serta menjaga Ka’bah, juga beristirahat di sini.
3. Abu Thalib
Paman Nabi yang melindungi Rasul selama masa awal dakwah Islam meski tidak memeluk agama Islam secara resmi, juga dimakamkan di Ma’la.
4. Qasim dan Abdullah
Putra Nabi Muhammad dari Khadijah yang meninggal saat masih bayi turut terletak di pemakaman ini.
5. Tokoh dan Sahabat Lain
Sejumlah sahabat Nabi yang wafat di Mekkah, baik sebelum maupun sesudah Hijrah, juga diyakini dimakamkan di Ma’la. Ini menunjukkan betapa pentingnya pemakaman ini dalam sejarah Islam.
Makna Spiritual Ziarah ke Ma’la
Ziarah ke makam Ma’la menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam. Ini bukan sekadar kunjungan, melainkan sebuah bentuk ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Tujuannya adalah untuk mengingat orang-orang yang telah wafat serta merenungkan kehidupan.
Dalam sebuah hadits disebutkan: “Aku dahulu melarang kalian untuk berziarah ke kuburan, sekarang berziarahlah kalian karena ia dapat mengingatkan kalian pada akhirat.” (HR. Muslim). Hal ini menunjukkan pentingnya refleksi jiwa dalam ziarah.
Melalui ziarah ini, umat Muslim dapat:
- Menghargai jasa dan dedikasi para tokoh Islam yang terdahulu.
- Merenungkan kehidupan yang sementara dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati.
- Memperkuat ikatan spiritual dengan sejarah dan ajaran Islam.
Panduan Ziarah Islami ke Ma’la
Untuk menjadikan ziarah di Ma’la lebih bernilai dan sesuai dengan syariat, ada beberapa etika yang sebaiknya diikuti:
1. Niat yang Lurus
Ziarah seharusnya dilakukan dengan niat untuk belajar, mendoakan, dan mengenang perjuangan sejarah, bukan untuk mencari berkah dari penghuni makam.
2. Membaca Doa Sesuai Tuntunan
Ketika berziarah, disunnahkan untuk membaca doa seperti: “Assalamu’alaikum ahlad-diyari minal mu’minina wal muslimin…” yang berarti berharap keselamatan untuk para penghuni kubur.
3. Menjaga Ketertiban dan Kesopanan
Hindari tindakan yang tidak sesuai, seperti menangis berlebihan atau mengganggu ketenangan tempat. Jagalah suasana agar tetap khusyuk dan menghormati.
Akses dan Lokasi Ma’la
Dari Masjidil Haram, Ma’la dapat diakses dengan mudah melalui transportasi umum atau berjalan kaki bagi yang ingin merasakan suasana Mekkah lebih dekat. Lokasi pemakaman terletak di sebelah utara, dekat dengan pasar dan aktivitas kota.
Ziarah biasanya dilakukan di pagi hari setelah shalat Subuh atau menjelang sore, di mana pengelola memastikan keamanan dan kenyamanan peziarah.
Momen Berharga dalam Ibadah Haji
Menziarahi Ma’la adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman ibadah haji dan umrah. Ini adalah saat yang tepat untuk merenungkan dedikasi para tokoh Islam sebagaimana yang kita jalani setiap langkah menuju kesempurnaan spiritual.
Dengan niat yang tulus dan pengetahuan yang baik, ziarah ini bisa menjadi momen refleksi, memperdalam rasa cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabatnya.