• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
No Result
View All Result
  • Login
nusainfo.id
  • Home
  • Metro
  • Bisnis
  • Nasional
  • Trending
  • Kriminal
  • Home
  • Metro
  • Bisnis
  • Nasional
  • Trending
  • Kriminal
No Result
View All Result
nusainfo.id
No Result
View All Result
Home Nasional

Asrama Perempuan Disabilitas Dirobohkan Saat Siswi Sekolah, Ucapan Pembimbing Terkait

Asrama Perempuan Disabilitas Dirobohkan Saat Siswi Sekolah, Ucapan Pembimbing Terkait

Kesedihan dan kebingungan melanda para siswa disabilitas saat aksi pengosongan mendadak di asrama mereka terjadi. Insiden ini berlangsung di Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel, di mana siswa-siswi menantikan hari-hari belajar mereka dalam kondisi yang aman dan nyaman.

Peristiwa tragis ini terjadi sehari sebelum peringatan Hari Anak Nasional, sebuah momen yang seharusnya penuh kebahagiaan, namun berbalik menjadi kekacauan. Pengosongan paksa ini dilakukan tanpa pemberitahuan resmi kepada pembimbing dan orang tua siswa, menimbulkan banyak pertanyaan tentang komunikasi dan transparansi yang seharusnya ada dalam situasi sensitif seperti ini.

Proses Pengosongan yang Mengejutkan

Asrama yang dihuni oleh siswa disabilitas dari SLB A Padjajaran mendapati diri mereka harus meninggalkan tempat yang telah memberikan rasa aman selama ini. Kejadian ini dilaksanakan saat para siswa sedang berada di sekolah, meninggalkan mereka tanpa informasi yang cukup mengenai alasan pengosongan.

Melalui pernyataan Anggita Putri, pembimbing asrama, diketahui bahwa ia menerima panggilan mendesak saat sedang mengawasi siswa di sekolah. Ia diberitahu bahwa batas waktu pengosongan adalah esok hari. Situasi ini sangat mendesak dan tidak terduga, menambah kepanikan bagi para siswa yang seharusnya merasa dilindungi dalam lingkungan pendidikan mereka.

Dampak Psikologis dan Sosial bagi Siswa

Pengosongan mendadak ini tidak hanya mengganggu aktifitas belajar siswa, tetapi juga menciptakan kecemasan yang mendalam. Pengalaman traumatik ini mempengaruhi kondisi mental mereka, menjadikannya rentan terhadap berbagai masalah emosional. Menurut Anggita, beberapa siswa bahkan merasa terancam putus sekolah karena kesulitan akses transportasi jika mereka harus tinggal di rumah.

Setelah insiden tersebut, barang-barang siswa terpaksanya dikembalikan ke orang tua dengan cepat, yang menambah ketidakpastian dan kebingungan. Proses ini dilakukan tanpa komunikasi yang jelas dari pihak pengelola asrama, menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Rencana untuk menampung siswa baru pada tahun ajaran yang akan datang kini tidak lagi menentu, menyisakan kekhawatiran bagi para orang tua yang mendukung pendidikan anak-anak mereka.

Previous Post

7 Fakta Gadis 22 Tahun Diperdaya dan Dibunuh dengan Tangan Diborgol di Cisauk

Next Post

5 Fakta Tragis Kasus Bocah 7 Tahun Korban Penyiksaan di Kebayoran Lama

Most Popular

Komitmen Biaya Travel Haji Mencapai 7.000 Dolar AS per Kuota

Komitmen Biaya Travel Haji Mencapai 7.000 Dolar AS per Kuota

Pembantu Bunuh Majikan Karena Uang Rp500 Ribu

Pembantu Bunuh Majikan Karena Uang Rp500 Ribu

Pramono Utamakan Pemilik KTP Jakarta dalam Rekrutmen Anggota Damkar

Pendaftaran Pemadam Kebakaran Ditutup, Jumlah Pelamar Mencapai 24405 Orang

Pembelian Beras SPHP di Toko Ritel Dibatasi Maksimal 2 Kemasan Menurut Aprindo

Pembelian Beras SPHP di Toko Ritel Dibatasi Maksimal 2 Kemasan Menurut Aprindo

Kategori

  • Bisnis (105)
  • Kriminal (106)
  • Metro (106)
  • Nasional (107)
  • Trending (103)

Sidebar

nusainfo.id

© 2025 www.nusainfo.id. Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Informasi Website

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Media Social

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Bisnis
  • Nasional
  • Trending
  • Kriminal

© 2025 www.nusainfo.id. Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In