Selasa, 1 Juli 2025 – 16:32 WIB
Di tengah tren konsumsi domestik yang fluktuatif, beragam event berbasis gaya hidup dan komunitas semakin menunjukkan dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi. Salah satu contohnya adalah Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 yang tidak hanya mengedepankan aspek sportivitas, tetapi juga berhasil mendorong konsumsi lokal secara nyata.
Peningkatan ini terlihat jelas melalui data yang diolah dari Mandiri Spending Index (MSI). Konsumsi harian di DI Yogyakarta mengalami kenaikan sebesar 28,6% pada hari pelaksanaan MJM 2025. Angka ini melampaui rata-rata belanja harian dibandingkan hari biasa, dan menjadi yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir penyelenggaraan event ini. Bagaimana sebenarnya event seperti MJM dapat memberikan dampak besar untuk ekonomi lokal?
Dampak Positif Event terhadap Konsumsi Lokal
Data dari MSI menunjukkan bahwa selama MJM, sektor-sektor tertentu mengalami lonjakan yang signifikan. Misalnya, belanja di kategori leisure dan mobilitas mengalami peningkatan hingga 80%. Maskapai penerbangan pun mencatat kenaikan sebesar 36,2%. Ini menjadi indikator bahwa momen-momen spesial dapat mendorong masyarakat untuk berbelanja lebih banyak, dan memperkuat dinamika konsumsi di daerah tersebut.
Hal ini juga tercermin dari tren konsumen yang semakin selektif dan rasional. Mereka kini tidak hanya membeli apa yang mereka inginkan, tetapi juga mempertimbangkan pengalaman yang ditawarkan. Event seperti MJM menciptakan pengalaman unik yang tidak hanya menarik pengunjung dari luar daerah, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal secara terukur dan berdampak. Pendekatan berbasis pengalaman ini menjadi semakin penting saat konsumen semakin berfokus pada nilai lebih dari sekadar transaksi.
Strategi Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan
Keberhasilan MJM bukan hanya berfungsi sebagai acara olahraga, tetapi juga sebagai pendorong ekonomi yang lebih luas. Kolaborasi antara dunia usaha, komunitas, dan pemerintah setempat menjadi aspek penting dalam menciptakan stimulus ekonomi baru yang berkelanjutan. Event semacam ini diharapkan dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di daerah lain, mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan konsumsi domestik.
Namun, tantangan tetap ada. Tanpa adanya momentum seperti libur atau event komunitas, konsumsi masyarakat cenderung stagnan dan tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan. Untuk itu, penting bagi semua pihak untuk bersinergi secara berkelanjutan. Upaya ini tidak hanya akan membantu menjaga daya beli di masyarakat, tetapi juga akan memperkuat fondasi ekonomi nasional di masa mendatang.
Dalam menjalankan inisiatif ini, komitmen untuk terus memperkuat peran sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, terutama dalam sektor pariwisata dan kuliner, menjadi sangat signifikan. Dengan keberanian untuk menciptakan momen-momen menarik bagi masyarakat, kita dapat bersama-sama mendorong peningkatan konsumsi dan mendukung pertumbuhan ekonomi melalui event-event yang relevan dan berdampak.