Rabu, 18 Juni 2025 – 13:00 WIB
Mekah – Ziarah ke Tanah Suci bukan sekadar perjalanan spiritual, tetapi juga merupakan kehadiran di titik sejarah Islam yang penuh makna. Salah satu tempat yang sangat penting untuk dikunjungi di Mekah, terutama saat musim haji, ialah sebuah masjid yang terletak di padang Arafah. Masjid ini memiliki peran signifikan karena menjadi lokasi khutbah terakhir Nabi Muhammad SAW, yang diketahui sebagai Khutbah Haji Wada’. Dengan sejarah yang mendalam dan pengaruh besar dalam pelaksanaan ibadah haji, masjid ini menjadi destinasi penuh hikmah bagi para peziarah.
Setiap tahun, ribuan jamaah dari berbagai penjuru dunia berkumpul di sini untuk merasakan keajaiban spiritual dan sejarah. Tidak hanya sebagai lokasi ibadah, masjid ini juga menjadi tempat refleksi mendalam bagi setiap jemaah.
Sejarah Penting Masjid di Arafah
Masjid ini dibangun di lokasi strategis, yang terletak di batas antara Wadi Urnah dan Padang Arafah, sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Mekah. Tempat ini menjadi saksi saat Rasulullah SAW menyampaikan khutbah terakhirnya pada tahun ke-10 Hijriyah. Momen tersebut tidak hanya bersejarah tetapi juga menjadi salah satu penanda penting dalam penurunan ayat terakhir dalam Al-Qur’an:
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridai Islam itu jadi agamamu.” (QS. Al-Ma’idah: 3)
Khutbah yang disampaikan di sini berisi pesan-pesan mendalam tentang keadilan, kesetaraan hak, perlindungan terhadap yang lemah, dan pentingnya menjaga amanah. Ini menjadi panduan hidup bagi umat Muslim di masa kini.
Arsitektur dan Kapasitas Masjid di Arafah
Masjid ini telah mengalami renovasi besar-besaran dan kini luasnya mencapai 110.000 meter persegi dengan kapasitas yang dapat menampung lebih dari 350.000 jamaah. Desain arsitekturnya mencakup kombinasi unsur tradisional dan modern, dilengkapi dengan sistem pendingin dan pengeras suara canggih yang mendukung pelaksanaan khutbah serta salat berjamaah. Satu hal menarik, sebagian besar area dalam masjid terletak di luar batas Padang Arafah, khususnya di Wadi Urnah. Itulah sebabnya ulama menekankan pentingnya memastikan bahwa jamaah berada di kawasan Arafah yang sah saat berwukuf.
Makna Spiritual Ziarah ke Masjid di Arafah
Mengunjungi masjid ini bukan hanya sekadar melihat bangunan megahnya, namun juga mendalami makna spiritual yang mendalam. Berikut ini beberapa manfaat yang dapat dijadikan refleksi:
- Menghayati khutbah terakhir Rasulullah yang menjadi pedoman hidup.
- Menyadari kesatuan umat Islam—khutbah ini disampaikan di hadapan lebih dari 100.000 jamaah dari seluruh dunia.
- Memperdalam renungan pribadi di tempat yang penuh dengan atmosfer spiritual.
Banyak jamaah merasakan kesedihan dan kekharuan saat berziarah ke tempat ini, di mana sejarah dan spiritualitas berpadu sempurna.
Waktu Terbaik untuk Berziarah
Masjid ini dibuka untuk publik menjelang dan saat puncak ibadah haji, tepatnya pada tanggal 9 Dzulhijjah ketika wukuf di Arafah. Pada hari tersebut, khutbah wukuf dan salat zuhur serta asar dilakukan secara bersamaan di lokasi ini. Bagi yang ingin berkunjung di luar musim haji, akses ke area masjid biasanya terbatas, dan mereka hanya dapat melihat dari luar.
Masjid, Titik Temu Sejarah dan Spiritualitas
Berziarah ke masjid ini lebih dari sekadar mengunjungi bangunan. Ia merupakan perjalanan ruhani menelusuri jejak kenabian dan memahami inti dari ajaran Islam yang penuh kasih, persatuan, dan keadilan. Di tempat ini, umat Muslim dari seluruh dunia berkumpul untuk merenungkan ajaran terakhir Rasulullah sebagai bekal menjalani hidup yang lebih baik.
Jika Anda mendapat kesempatan untuk pergi ke Mekah, jangan lewatkan untuk langkah kaki Anda di masjid ini, tempat yang menjadi saksi risalah terakhir dari Nabi. Ini adalah pengalaman yang tidak hanya membentuk raga, tetapi juga sangat mempengaruhi jiwa dan spiritualitas setiap individu yang berziarah.