Kehilangan pekerjaan secara mendadak akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) tentu menjadi pukulan berat, apalagi dari sisi keuangan. Tanpa penghasilan tetap, pengeluaran bulanan yang sebelumnya terasa biasa bisa tiba-tiba menjadi beban. Namun, tenang—dengan strategi keuangan yang tepat, kamu tetap bisa bertahan, bahkan bangkit dengan lebih kuat.
Dalam situasi sulit ini, banyak yang merasa kehilangan arah. Bagaimana cara mengatur keuangan sehingga kebutuhan pokok tetap terpenuhi? Apa langkah yang harus diambil agar tidak terjerumus dalam masalah finansial yang lebih besar? Artikel ini akan membagikan tips praktis dan realistis tentang cara mengatur keuangan setelah PHK.
Evaluasi dan Susun Ulang Anggaran Bulanan
Langkah pertama yang wajib dilakukan setelah terkena PHK adalah mengkaji ulang anggaran bulanan. Fokuslah pada pengeluaran dan tentukan mana yang krusial dan mana yang bisa ditunda. Dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa menemukan cara untuk bertahan.
Mulailah dengan membuat daftar kebutuhan primer, seperti:
- Makanan
- Tempat tinggal
- Listrik, air, dan pulsa/internet
- Transportasi (jika diperlukan untuk mencari kerja)
Gunakan aplikasi keuangan pribadi untuk mencatat arus kas masuk dan keluar. Dengan sistem zero-based budgeting, setiap rupiah dalam tabunganmu harus punya “tugas”—apakah untuk makan, bayar kontrakan, atau dana darurat. Hal ini akan memaksimalkan setiap sumber daya yang kamu miliki.
Pangkas Pengeluaran yang Tidak Penting
PHK adalah waktu yang menuntut efisiensi. Saatnya menahan diri dari pengeluaran impulsif. Identifikasi pengeluaran yang bisa kamu pangkas untuk menjaga kestabilan finansial.
Beberapa contoh yang bisa kamu kurangi meliputi:
- Langganan streaming (Netflix, Spotify, dll)
- Jajan kopi atau makan di luar
- Keanggotaan gym atau komunitas berbayar
- Belanja online yang tidak esensial
Terapkan prinsip 30 hari menahan diri—jika ada barang yang ingin kamu beli, tunda selama 30 hari. Jika setelah itu masih butuh dan dananya tersedia, baru beli. Ini akan membantu kamu menghindari pengeluaran yang tidak perlu dan mengelola keuangan dengan lebih baik.
Prioritaskan Dana Darurat dan Kebutuhan Pokok
Jika kamu memiliki tabungan atau dana darurat, alokasikan secara bijak. Fokuskan dana yang tersisa untuk kebutuhan mendasar seperti makanan, biaya tempat tinggal, dan tagihan bulanan seperti listrik dan air. Ini akan membuat kamu tetap bertahan di tengah badai finansial.
Jangan gunakan tabungan untuk hal yang tidak mendesak. Kamu sedang dalam fase bertahan, bukan menikmati gaya hidup. Pertimbangkan untuk meminta keringanan pada beberapa pembayaran tagihan, seperti cicilan atau peserta BPJS Kesehatan, jika memungkinkan.
Cari Sumber Penghasilan Tambahan Sementara
PHK bukanlah akhir dari segalanya. Banyak peluang pekerjaan sementara atau freelance siap menunggu, yang dapat menambah pemasukan sambil mencari pekerjaan tetap. Manfaatkan vakum waktu ini untuk menjelajahi potensi baru.
Beberapa ide yang bisa dicoba mencakup:
- Freelance di bidang keahlianmu, seperti desain, menulis, editing, atau coding
- Menjadi ojek online atau kurir
- Menjual makanan ringan homemade
- Memberikan jasa kecil seperti laundry kiloan atau les privat
- Ikut program pelatihan online untuk mendapatkan insentif
Aktifkan akun di situs freelance untuk meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan jangka pendek. Ini akan membantu menjaga arus kas tetap stabil.
Jual Barang yang Tidak Terpakai
Jika tabungan sudah mulai menipis, pertimbangkan untuk menjual barang-barang yang tidak digunakan tetapi masih layak pakai. Ini merupakan langkah cerdas untuk mendapatkan uang tambahan sekaligus declutter ruang hidup.
Barang yang bisa dijual antara lain:
- Gadget lama (HP, laptop, tablet)
- Pakaian bekas yang masih bagus (thrift)
- Perabot rumah tangga kecil (rice cooker, blender)
- Buku-buku koleksi atau mainan anak
Manfaatkan platform online untuk menjual barang ini. Menjual barang bukan merupakan tanda kekalahan, melainkan strategi bertahan hidup yang bijak.
Bertahan, Lalu Bangkit
PHK memang sulit, tapi kamu bisa menghadapinya dengan kepala tegak. Dengan mengatur keuangan, memangkas pengeluaran, mencari penghasilan alternatif, dan menjual barang yang tidak terpakai, kamu telah mengambil langkah nyata untuk menjaga kestabilan finansial.
Ingatlah, kondisi ini hanya sementara. Gunakan waktu ini untuk refleksi, belajar hal baru, dan mempersiapkan diri untuk peluang berikutnya. Hidup bukan hanya soal siapa yang tidak pernah jatuh, namun siapa yang terus bangkit setelah jatuh.