Seorang bidan di Sumatera Barat, Dona Lubis, menunjukkan dedikasi luar biasa dalam pelayanan kesehatan dengan mengarungi Sungai Batang Pasaman untuk mengobati pasien Tuberkulosis (Tb) di wilayah terpencil. Aksi nekatnya ini terjadi setelah jembatan penghubung antara kampung dan akses layanan kesehatan terputus, memaksa Dona untuk mengambil langkah ekstrem demi menyelamatkan nyawa.
Menghadapi kendala transportasi yang mengancam keselamatan, Dona menjelaskan, “Ada seorang pasien Tb yang harus diobati. Namun, jembatannya terputus dan kami terpaksa melewati arus sungai yang berbahaya.” Dia membagikan pengalamannya dalam mempertahankan komitmen sebagai tenaga kesehatan meski harus rela basah kuyup di perjalanan.
Pentingnya Akses Kesehatan di Daerah Terpencil
Daerah seperti Kejorongan Sinuangon dan Batang Kundur di Nagari Cubadak Barat merupakan wilayah terluar yang memiliki tantangan kesehatan yang serius. Keterbatasan ini sangat mempengaruhi kemampuan tenaga medis untuk memberikan layanan yang bahkan sudah menjadi hak setiap individu. Aksi heroik Dona Lubis bukanlah satu-satunya, tapi menjadi simbol betapa pentingnya akses kesehatan di daerah yang terisolasi.
Berdasarkan data, daerah pedalaman di Indonesia sering kali mengalami kekurangan layanan kesehatan karena infrastruktural yang memadai. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat tidak mendapatkan penanganan yang tepat waktu. Dona menekankan bahwa “pelayanan kesehatan juga berperan dalam menyelamatkan nyawa masyarakat, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan.”
Tantangan dan Solusi di Lapangan Kesehatan
Situasi di daerah terpencil, seperti yang dialami oleh Dona, mengingatkan kita pada pentingnya solidaritas dan dukungan masyarakat. Dalam kasus ini, setelah Dona menjadi viral di media sosial, respon positif dari banyak pihak mulai muncul. Hal ini mendorong perhatian lebih kepada kondisi infrastruktur yang rusak, termasuk jembatan yang merupakan satu-satunya akses ke wilayah tersebut.
Wali Nagari setempat pun menunjukkan kepedulian dengan mengambil langkah cepat untuk membangun jembatan darurat. Jenis partisipasi masyarakat ini penting agar masalah kesehatan tak hanya bergantung pada tenaga medis, tetapi juga dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat. Kondisi ini diharapkan dapat memicu motivasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam memperbaiki situasi.
Kenaikan drastis harga bahan pokok dan transportasi juga menjadi dampak langsung dari terputusnya akses. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya infrastruktur dalam memfasilitasi kehidupan sehari-hari dan akses terhadap layanan kesehatan. Namun, dengan komitmen seperti yang ditunjukkan oleh Dona dan dukungan banyak pihak, harapan untuk memperbaiki kondisi ini tetap ada.