Peristiwa kepadatan lalu lintas yang terjadi di Koridor 13 (Ciledug – Tegal Mampang) membuat banyak pelanggan merasakan dampaknya, khususnya pada jam sibuk. Ketidaknyamanan ini menjadi sorotan lantaran banyaknya pengguna yang bergantung pada transportasi publik untuk beraktivitas setiap harinya.
Statistik menunjukkan bahwa jam sore hingga malam adalah waktu tersibuk, di mana kepadatan di area Halte CSW dan Halte Tegal Mampang mencapai puncaknya. Pengalaman sehari-hari bagi pelanggan menjadi tantangan tersendiri ketika harus menghadapi antrian panjang.
Penyebab Kepadatan di Jalur Transportasi
Melalui analisis yang mendalam, ada dua penyebab utama dari kemacetan parah ini. Pertama, proyek pembangunan Jembatan Pelawad 2 di dekat Puri Beta telah mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Proyek infrastruktur yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas tersebut justru menjadi faktor penghambat. Kedua, genangan air akibat hujan deras yang mencapai ketinggian 20-35 cm di wilayah Kreo juga berkontribusi pada masalah lalu lintas ini. Kedua faktor ini membuat bus-bus yang beroperasi di jalur tersebut harus lebih berhati-hati, sehingga waktu tempuh menjadi lebih lama.
Data dari pihak terkait menunjukkan bahwa situasi ini menyebabkan penurunan tingkat kepuasan pelanggan. Banyak pengguna yang mengungkapkan frustrasi mereka terkait waktu tunggu yang semakin panjang. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan lalu lintas yang efektif dalam mendukung mobilitas publik yang lebih baik.
Strategi Mengatasi Permasalahan Transportasi
Menanggapi situasi tersebut, langkah-langkah strategis telah diambil untuk mengatasi kepadatan di Koridor 13. Sebanyak 19 bus tambahan dikerahkan untuk memperbaiki layanan. Dengan penambahan ini, pelanggan diharapkan dapat mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan mengurangi antrean panjang di halte. Penambahan bus ini mencakup 12 unit dari Koridor 1 (Blok M – Kota), 4 unit dari Koridor 9 (Pinang Ranti – Pluit), 1 unit dari Koridor 7 (Kp. Rambutan – Kp. Melayu), serta 2 unit dari Koridor 3 (Kalideres – Monumen Nasional via Veteran).
Tindakan ini menjadi komitmen serius untuk memastikan bahwa kepuasan pelanggan tetap menjadi prioritas utama, meski harus menghadapi berbagai tantangan dari kondisi eksternal. Sementara upaya perbaikan sedang berlangsung, penting bagi semua pihak untuk tetap berkoordinasi dan berkomitmen dalam menciptakan sistem transportasi publik yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Melalui strategi yang terencana, diharapkan situasi ini dapat dikelola dengan lebih baik ke depannya.